Minggu, 17 Desember 2017

Ber-Surgalah



Ahad, 28 Mei 2017. “sabtu bersama bapak”



Kita adalah takdir, dimana Tuhan merencanakan segalanya. Kita tak perlu tahu apa takdir Tuhan untuk kita. Tapi kita harus berusaha menjalankan bagian dari takdir itu. Bumi dan segala hal yang di dalamnya adalah milik Tuhan semesta alam. Dunia tak akan berubah jika kita hanya diam tanpa usaha. Hal yang sederhana bila kita lakukan dengan baik, kelak akan dapat balasan baik pula. Cara berfikir, berkeluarga dan bermasyarakat merupakan bagian kisah hidup seluk beluk manusia. Ketika engkau melihat sebuah parit yang sewaktu-waktu akan mnejerembabkanmu, usaha lah dan buat rencana agar engkau terhindar. Di ciptakan dengan berbagai perbedaan, itu semua bukanlah beban yang harus setiap orang pikul. Perbedaan adalah cara kita menyelami arti dari persamaan.
Takdir tak ubahnya hanya sebagai hiasan dunia. Orang lemah yang tanpa usaha akan menjadikannya sebagai perisai, untuk menutup dirinya dari berbagai bentuk usaha. Malu rasanya bila kita termasuk bagian dari mereka. Kebutuhan untuk mencari jati diri, mencari arti hidup sejati, dan menggelengkan kepala ketika merasa lelah. Yakin lah bahwa usahamu tak akan sia-sia. Jangan bertindak sebagai orang suka yang merayu tanpa mengedepankan tanggungjawab atas rayuan tadi. Memilih jalan berliku berarti seseorang itu siap untuk berbagai cobaan dan terpaan. Sadar atau tidak, kita hidup di dunia hanya untuk mencari keridhaan-Nya.
Ridha serta takdir Tuhan, mengisahkan betapa mulianya seorang ibu. Ia bukan seperti wanita kebanyakan. Ibu adalah perantaraan dan perwujudan dimana ridha Tuhan berada. Al jannatu tahta aqdamil ummahat, “surga terletak di bawah kaki Ibu”. Tuhan bukan bermaksud menaruh surga itu pada bagian rendah, tetapi Tuhan mengajari kita untuk selalu merendah jika menginginkan surga, apalagi di depan orang tua kita sendiri. Mencari keberkahan serta mencari ridha seorang ibu adalah hal yang mutlak bagi seorang anak. Memantaskan diri di depan Tuhanmu seraya berkata, “Wahai Tuhan apakah hamba sudah berbakti pada orang tuaku, terlebih pada Ibu”.


Oleh: Brew as Amirsyarif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Buku Pengetahuan: Ibn Ajurrum wa Afkaruhu fi Ta'limi al Nahwi dan Ringkasan Nahwu Sharaf

REVIEW BUKU PENGETAHUAN Oleh : Ikhwandin   PENDAHULUAN A.     IDENTITAS BUKU Buku Satu Judul buku              ...