REVIEW BUKU PENGETAHUAN
Oleh : Ikhwandin
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS BUKU
Buku Satu
Judul
buku : Ibnu Ajurrum wa Afkaruhu fi ta'limi al nahwi
Penulis : Andi Holilulloh,
M.A.
Penerbit : Trussmedia Grafika
Edisi
terbit : Cetakan I, Januari 2019
Kota : Yogyakarta
Tebal : 144 hlm; 17 x 24 cm
Buku Dua
Judul buku :
Ringkasan Nahwu Sharaf
- Karakteristik
Kitab Alfiyyah Ibnu Malik, al-‘Imrithiy dan Nazham al-Maqshud
Penulis : Andi Holilulloh,
M.A., Muhammad Fikri
Haikhal, M. Iskandar Romadhoni, Prasetyo Adi Sutopo, M. Amir Syarif, Moh.
Zakariya, Ahmad Avin Faza, Ahmad Riza Abdillah, M. Ilham Hasbulloh, M.
Ikhwannuddin, Syamsul Bahri, Hamied Bin Ja’far, Andrian Muhtar H.L, Muhammad Iqbal
Zamzami, M. Rozikin, Arif Rusman, M. Zian Nooramadhan, Rizal Fathurrohman
Penerbit : Trussmedia Grafika
Edisi
terbit : Cetakan I, April
2019
Kota : Yogyakarta
Tebal : xiv + 284; 16 x
23.5 cm
B. TENTANG BUKU
Buku pertama yang saya review ini merupakan buku kedua
yang disusun oleh Andi Holilulloh M.A setelah buku prtamanya yang berjudul Epistimologi
Ilmu Nahwu. Buku ini berisi tentang latar belakang seorang Ulama besar dalam
bidang ilmu nahwu yang begitu familiar, yaitu Ibn Ajrum, dan
pemikiran-pemikiran beliau mengenai ilmu nahwu. Buku berbahasa Arab dan
Indonesia ini mengulas banyak hal tentang pemikiran beliau dari awal mula
munculnya ilmu nahwu hingga perkembangan bahasa Arab di dunia.
Sedangkan dalam buku kedua, yaitu Ringkasan Nahwu Sharaf, merupakan buku
yang menguak tentang isi dari Kitab Al
Fiyyah Ibn Malik, Al ‘Imrithy dan Nadzam
Maqsud mulai dari berdirinya ilmu Nahwu dan Shorof, karakteristik dari
ketiga kitab, dan dilengkapi dengan tanya jawab dari setiap materi yang dibahas
di dalamnya untuk mempermudah pemahaman pembaca. Buku ini merupakan sebuah karya kedua dari
santri-santri kelas Tsalis Madrasah Diniyyah IV Pondok Pesantren Al Munawwir
Komplek L Krapyak Yogyakata setelah video Nadzam
Alfiyyah Ibn Malik.
PEMBAHASAN
HASIL REVIEW BUKU
Buku
Satu
dalam buku Ibn Ajurrum wa Afkaruhu fi Ta'limi al Nahwi ini mengulas kitab matan al Jurumiyyah yang sering disebut kitab Jurumiyyah yang sudah berabad-abad digunakan sebagai materi nahwu dasar di pesantren-pesantren di Indonesia Khususnya di pulai Jawa. di tengah maraknya buku-buku nahwu model baru yang terbit, lalu mengapa buku yang dikarang pada tahun 719 H ini masih bisa eksis? karen buku ini berisi tentang ilmu nahwu yang paling mendasar yang harus diketahui siapapun yang mau belajar ilmun nahwu dengan cara yang sederhana pula.
Buku yang dikarang oleh Andi Holilulloh ini awalnya merupakan sebuah skripsi di jurusan PBA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lalu kemudian dikembangkan lagi dengan dilengkapi tanya jawab nahwu yang lebih luas dan mendalam. ini merupakan salah satu bukti bahwa Syaikh Ibn Ajurrum melalui karyanya, masih dikaji hingga saat ini, tidak hanya di pesantren tradisional akan tetapi dikaji juga di berbagai pergutuan tinggi di dunia.
dalam buku Ibn Ajurrum wa Afkaruhu fi Ta'limi al Nahwi ini mengulas kitab matan al Jurumiyyah yang sering disebut kitab Jurumiyyah yang sudah berabad-abad digunakan sebagai materi nahwu dasar di pesantren-pesantren di Indonesia Khususnya di pulai Jawa. di tengah maraknya buku-buku nahwu model baru yang terbit, lalu mengapa buku yang dikarang pada tahun 719 H ini masih bisa eksis? karen buku ini berisi tentang ilmu nahwu yang paling mendasar yang harus diketahui siapapun yang mau belajar ilmun nahwu dengan cara yang sederhana pula.
Buku yang dikarang oleh Andi Holilulloh ini awalnya merupakan sebuah skripsi di jurusan PBA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lalu kemudian dikembangkan lagi dengan dilengkapi tanya jawab nahwu yang lebih luas dan mendalam. ini merupakan salah satu bukti bahwa Syaikh Ibn Ajurrum melalui karyanya, masih dikaji hingga saat ini, tidak hanya di pesantren tradisional akan tetapi dikaji juga di berbagai pergutuan tinggi di dunia.
Buku Dua
Dalam
buku kedua yang saya review ini berisi tentang karakteristik kitab nahwu dan
shorof, yakni alfiyyah ibn malik, al
‘imrithy, dan nadzam maqsud.
Ketiga kitab tersebut tentu sangat popular di kalangan pondok pesantren di
Indonesia khususnya.
Kitab
Alfiyyah Ibn Malik ditulis oleh Syaikh Muhammad Bin Abdullah Bin Malik Al
Andalusiy yang berasal dari spanyol. Kitab ini berisi tentang syair dalam
bahasa rajaz, kaidah bahasa arab yang berjumlah 1002 bait dan 80 atau 81 bab.
Dalam kitab ini, Ibn Malik terkadang menggunakan ayat-ayat al quran dan hadist
serta syair-syair klasik yang telah dikenal oleh bangsa Arab. Kitab ini
merupakan kitab yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam tatanan keguruan ilmu
nahwu di Indonesia. Mengapa demikian? Karena kitab Alfiyyah Ibn Malik membahasa
semua bab nahwu secara komprehensif.
Sedangkan
kitab nahwu yang kedua, yaitu al ‘imrithy,
merupakan kitab nahwu yang berisi nadzam-nadzam. Kitab ini dikarang oleh
Syaikh Syarofuddin Yahya Al ‘Imrithy. Dalam kitab al ‘imrithy ini, pengarang
menggunakan metode deduktif, di mana disajikan kaidah-kaidah, dan tema kemudian
disertai dengan contoh-contoh agar mempermudah pemahaman materi yang
disampaikan.
Kitab
terakhir yang dibahas dalam buku ini yakni kitab Nadzam Maqsud. Kitab ini dikarang oleh Imam Ahmad Bin Abdurrahman Al
Thahtawi. Kitab sharaf yang berisi 113 bait dari muqadimah sampai penutup.
Kitab ini cukup memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan ilmu
shorof dan juga menjadi rujukan kitab-kitab shorof setelahnya.
BAB IV
PENUTUP
Dalam buku keduanya yang berisi tentang pembahasan kitab-kitab klasik nahwu
dan shorof yaitu alfiyyah ibn malik, al ‘imrithy dan nadzam maqsud. Buku ini menjelaskan karakteristik dari
ketiga kitab tersebut yang mengkaji dari sisi gramatika Arab, yakni kajian
sintaksis arab (ilmu nahwu) dan kajian.
KOMENTAR
Buku ini bagus
untuk para guru-guru bahasa Arab agar mampu memahami konsep kitab matan
al-Ajurrumiyyah baik tujuan dan juga bagaimana cara mengajarkanya dengan baik.
Buku ini juga baik untuk para Mahasiswa yang menggeluti ilmu bahasa arab agar
para mahasiswa mampu mengetahui konsep ilmu nahwu dari ulama besar seperti Ibnu
Ajurrum. Saran untuk penulis adalah ada terjemah dari kitab ini bagi para
pemula yang masih minim kosakata dan ilmu gramatika untuk membaca teks
berbahasa Arab.
Untuk buku kedua, merupakan sebuah
karya dari teman-teman kelas tsalis, ini merupakan karya kedua setelah
pembuatan video nadzam alfiyyah. Sangat patut diapresiasi saya kira, karena
dengan pembuatan karya ini dapat memancing potensi-potensi dari teman-teman
khususnya dalam penulisan karya ilmiah. Semoga tidak cukup berhenti di sini
saja. Dari saya pribadi berharap potensi-potensi tersebut akan terus tumbuh dan
mau merealisasikan dalam bentuk pemikiran-pemikiran, tidak harus dalam keilmuan
bahasa arab, apapun itu.
Kami
akan selalu antusias menunggu karya-karya selanjutnya. Be Success, Sir !!!!