Selasa, 29 Mei 2018

KONFLIK DAN NEGOSIASI


(ESSAY)

KONFLIK DAN NEGOSIASI

                Dalam kehidupan berorganisasi baik itu organisasi bisnis maupun non bisnis, selalu ada dinamika kehidupan orang-orang yang ada didalamnya. Konflik bisa saja terjadi dalam kehidupan berorganisasi karena faktor ketidakcocokan atau ketegangan antara lain sifat pribadi yang berbeda-beda, perbedaan kepentingan, komunikasi yang tidak jelas, perbedaan nilai, dsb. Suatu organisasi dapat tampil optimal maka individu dan kelompok yang saling berinteraksi dan tergantung tersebut harus bisa menciptakan hubungan kerja yang saling mendukung satu sama lain, sehingga memudahkan pencapaian tujuan organisasi.

A.    Konflik

            Konflik merupakan suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi pihak pertama. Definisi tersebut merupakan pengertian yang menjelaskan bahwa suatu titik pada setiap kegiatan yang tengah berlangsung bila suatu interaksi bersilangan dapat menjadi suatu konflik antar pihak.

1.      Jenis dan Penyebab Konflik

Jenis Konflik dalam beberapa perspektif, antara lain :

a.       Konflik Intraindividu, konflik ini dialami oleh individu dengan dirinya sendiri karena adanya tekanan peran dan dorongan diluar dengan keinginan.

b.      Konflik Antarindividu, konflik yang terjadi antarindividu yang berbeda dalam suatu kelompok pada kelompok yang berbeda.

c.       Konflik Antarkelompok, konflik ini bersifat kolektif

d.      Konflik Organisasi, konflik yang terjadi antar unit organisasi yang bersifat struktural maupun fungsional. Contoh, konflik antara bagian pemasaran dengan bagian produks.

Penyebab konflik ada bermacam-macam. Beberapa sebab yang penting sebagai berikut:

a.       Saling bergantungan, dalam sebuah organisasi saling bergantungan dalam pekerjaan terjadi jika dua kelompok organisasi atau lebih saling membutuhkan satu sama lain guna menyelesaikan tugas.

b.      Perbedaan Tujuan, contoh unit produksi yang bertujuan semaksimal mungkin biaya produksi dan mengusahakan sesdikit mungkin kerusakan produk, sementara bagian penelitian dan pengembangan berurusan dengan pengembangan ide-ide untuk mengembangkan produk.

c.       Perbedaan Persepsi, Dalam menghadapi suatu masalah, jika terjadi perbedaan persepsi maka hal itu dapat menyebabkan muncul konflik.

Menurut Smith, Mazzarella dan Piele (1981) mengatakan sumber terjadinya konflik adalah masalah komunikasi, struktur organisasi dan faktor manusia.

2.      Proses Konflik

            Menurut Robbins (2008), proses konflik dapat dipahami sebagai sebuah proses yang terdiri atas lima tahapan: potensi pertentangan atau ketidakselarasan, kognisi dan personalisasi, maksud, perilaku, dan akibat.

a.       TAHAP I : OPOSISI ATAU KETIDAKCOCOKAN POTENSIAL

b.      TAHAP II : KOGNISI DAN PERSONALISASI

c.       TAHAP III : MAKSUD

d.      TAHAP IV : PERILAKU

e.       TAHAP V : HASIL

 

B.     Negosiasi

            Negosiasi menurut Ivancevich (2007) sebuah proses di mana dua pihak (atau lebih) yang berbeda pendapat berusaha mencapai kesepakatan. Menurut Sopiah (2008), negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Sedangkan Robbins (2008) menyimpulkan negosiasi adalah sebuah proses di mana dua pihak atau lebih melakukan pertukaran barang atau jasa dan berupaya untuk menyepakati nilai tukarnya.

Ada beberapa Strategi  Negosiasi atau strategi manajemen konflik antara lain:

a.    Negosiasi Menang-Kalah (Win-Lose)

Pandangan klasik menyatakan bahwa negosiasi terjadi dalam bentuk sebuah permainan yang nilai totalnya adalah nol (zero sum game).

b.    Negosiasi Menang-Menang (Win-Win)

Pendekatan yang sama-sama menguntungkan, atau pendekatan integratif , dalam bernegosiasi memberikan cara pandang yang berbeda dalam proses negosiasi.

c.     Negosiasi Kalah-Kalah

Pandangan Konflik dimana konflik ini bersifat saling kompromi dan mengambil keputusan bersama untuk mengorbankan hal yang dipermasalkan untuk kepentingan bersama.

 

1.      Proses Negosiasi

Robbins (2008) menjelaskan tahap-tahap negosiasi sebagai berikut:

a)      Persiapan dan perencanaan :sebelum bernegosiasi perlu mengetahui apa tujuan dari Anda bernegosiasi dan memprediksi rentangan hasil yang mungkin diperoleh dari “paling baik” hingga “paling minimum bisa diterima”.

b)      Penentuan aturan dasar: begitu selesai melakukan perencanaan dan menyusun strategi, selanjutnya mulai menentukan aturan-aturan dan prosedur dasar dengan pihak lain untuk negosiasi itu sendiri.

c)       Klarifikasi dan justifikasi: ketika posisis awal sudah saling dipertukarkan, baik pihak pertama maupun kedua akan memaparkan, menguatkan, mengklarifikasi, mempertahankan, dan menjustifikasi tuntutan awal.

d)     Penutupan dan implementasi : tahap akhir dalam negosiasi adalah memformalkan kesepakatan yang telah dibuat serta menyusun prosedur yang diperlukan untuk implementasi dan pengawasan pelaksanaan.

2.      Persoalan dalam Perundingan atau Negosiasi

            Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam negosiasi yaitu peran ciri kepribadian, perbedaan jenis kelamin, perbedaan budaya, dan penggunaan pihak ketiga. Hal ini disarikan sebagai berikut.

a.       Peran ciri kepribadian, merupakan penilaian keseluruhan atas hubungan antara kepribadian negosiasi, ciri kepribadian tidak mempunyai efek langsung yang mencolok baik pada proses tawar menawar maupun hasil negosiasi itu sendiri.

b.      Perbedaan jenis kelamin, merupakan keyakinan yang mengatakan bahwa kebanyakan wanita lebih manis daripada pria dalam negosiasi barangkali berasal dari pengacauan jenis kelamin dan kurangnya kekuasaan secara khusus dipegang oleh wanita dalam kebanyakan organisasi besar.
c.        Perbedaan Budaya, merupakan latar belakang yang sangat relevan dalam negosiasi. Gaya negosiasi jelas beraneka antara budaya-budaya nasional.

d.       Penggunaan pihak ketiga, merupakan suatu bagian yang mendasar adalah peran yang dimainkan oleh mediator (penengah), arbitrator (wasit), perujuk (konsiliator), dan konsultan.

            Dalam setiap kegiatan yang berlangsung dalam kehidupan kita sehari-hari sering terjadi ketidaksamaan pendapat dengan orang lain yang akan menuntun kita pada konflik. Masalah tersebut dapat berkepanjangan dan rumit apabila tidak segera dinegosiasikan. Untuk itu negosiasi yang diterapkan atau dilaksanakan harusnya kuat untuk mengatasi konflik yang sedang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Buku Pengetahuan: Ibn Ajurrum wa Afkaruhu fi Ta'limi al Nahwi dan Ringkasan Nahwu Sharaf

REVIEW BUKU PENGETAHUAN Oleh : Ikhwandin   PENDAHULUAN A.     IDENTITAS BUKU Buku Satu Judul buku              ...