Sabtu, 21 April 2018

KERAGAMAN DALAM ORGANISASI


(ESSAY)
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI

            Kita tahu bahwa tenaga kerja merupakan bagian terpenting dalam suatu organisasi, dan tentunya dalam organisasi tersebut terdiri dari berbagai macam karakter yang sangat beragam. Suatu organisasi berusaha memaksimalkan potensi kontribusi dari tenaga kerja tersebut dan mempersatukan perbedaan karakter individu terhadap kinerja dan kepuasan kerja dalam organisasi tersebut.
Yang pertama akan dijelaskan mengenai dua bentuk keragaman tenaga kerja yang mana keragaman tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja dalam sebuah orgnisasi.
Keragaman level permukaan (surface-level diversity) yaitu perbedaan-perbedaan dalam karateristik yang mudah dinilai seperti jenis kelamin, ras, etnis, umur atau kecacatan  yang tidak selalu menggambarkan cara seseorang berpikir atau merasa tetapi dapat memunculkan stereotip tertentu. Para ahli menyebutkan hal tersebut diibaratkan seperti gunung es, artinya perbedaan karakter seperti itu tidak dapat dijadikan acuan untuk menentukan keputusan bahwa pekerja tersebut tidak layak untuk ikut andil dalam pekerjaan, karena hal tersebut akan menimbulkan stereotip tertentu untuk menilai tenaga kerja dari satu satu atau beberapa sisi saja.
Keragaman level dalam (deep-level diversity) yaitu perbedaan-perbedaan dari segi nilai-nilai, kepribadian dan prefensi kerja yang menjadi lebih penting secara progresif dalam menentukan kesamaan, seiring semakin mengenal orang lain dengan baik.
Yang kedua kita akan mengetahui stereotip dan memahami fungsinya dalam tatanan organisasi.
            Meskipun dalam organisasi keragaman dapat membuat peluang, dalam artian semakin banyak keragaman semakin baik pula organisasi tersebut dikarenakan terdiri dari berbagai macam karakter individu yang nantinya akan saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama, akan tetapi organisasi juga berupaya untuk menghilangkan diskriminasi yang tidak adil.
Diskriminasi (discrimination) yaitu memperhatikan perbedaan antara satu hal dengan hal lain, yang sering kita lakukan yaitu diskriminasi yang mengacu pada ketidakadilan, di mana kita menilai sseorang dari stereotip kelompok demografis mereka, meskipun tidak selamanya orang  yang kita pandang itu selalu buruk.
            Meskipun banyak tindakan diskriminasi yang dilarang oleh hukum serta bukan merupakan bagian dari kebijakan resmi di hampir semua organisasi, namun ribuan kasus diskriminasi pekerja tercatat setiap tahun dan masih lebih banyak yang tidak dilaporkan. Pada beberapa waktu lalu, untuk penerimaan calon pegawai negeri sipil pemerintah mengadak tes. Dalam tes tersebut pemerintah membedakan tingkat kesulitan bagi penduduk bagian Indonesia timur khususnya dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah dari daerah lain. mengapa hal ini dilakukan? Hal ini bukan semata-mata diskriminasi terhadap etnis penduduk timur, akan tetapi itu adalah salah satu bentuk affirmative action. Apa itu affirmative action?
            Affirmative action  pada dasarnya adalah suatu kebijakan yang diskriminatif, walaupun dipandang termasuk genre diskriminasi yang positif karena sifatnya hanya sementara demi membuka kesempatan bagi kelompok masyarakat tertentu meraih peluang yang sama sebagaimana telah dinikmati oleh kelompok masyarakat lainnya. Dunia ekonomi dan pendidikan adalah lapangan affirmative action yang banyak dipakai. Tujuan dilakukannya affirmative action dalam kasus ini yaitu agar membuka peluang bagi masyarakat timur untuk meraih peluang masuk dalam kepegawaian negeri agar tidak semakin tertinggal kualitas sumber daya manusia dari masyarakat itu sendiri.
Selanjutnya keragaman akan mengidentifikasi karateristik biografis yang terdapat pada individu seseorang. Karateristik biografis (biographical charateristic) atau karakter pribadi adalah beberapa perbedaan yang nyata yang ada dalam setiap individu, seperti umur, jenis kelamin, ras dan etnis, lama bekerja dan disabilitas.
Pembahasan yang terakhir yaitu bagaimana sebuah organisasi mengelola keragaman itu agar menjadi kesatuan yang efektif.
            Tentunya suatu organisasi atau perusahaan berupaya menggunakan usaha untuk memanfaatkan keragaman yang ada termasuk dalam perekrutan anggota dan menentukan keputusan yang telah dimusyawarahkan bersama. Yang pertama, mereka mengajarkan manajer mengenai kerangka kerja legal bagi peluang pekerjaanyang sama dan mendorong perlakuan yang adil atas semua orang tanpa memandang karateristik demografisnya. Kedua, organisasi mengajarkan manajer tentang bagaimana sebuah tenaga kerja yang beragam akan lebih baik dalam melayani pasar yang beragam dari klien. Ketiga mereka mempercepat praktik perkembangan pribadi yang mengeluarkan keahlian dan kemampuan semua pekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Buku Pengetahuan: Ibn Ajurrum wa Afkaruhu fi Ta'limi al Nahwi dan Ringkasan Nahwu Sharaf

REVIEW BUKU PENGETAHUAN Oleh : Ikhwandin   PENDAHULUAN A.     IDENTITAS BUKU Buku Satu Judul buku              ...