(ESSAY)
PERSEPSI
DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
Nicholas
D’Alosio adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang sangat jenius. Kala itu
dia sudah membuat karya dan dibeli oleh Yahoo! Seharga $30 juta. Kasus ini
menggambarkan begitu pentingnya sebuah kreativitas yang dimuculkan dari
individu yang dapat membuat inovasi serta kahlian yang dapat membantu
memecahkan permasalahan yang terdapat dalam organisasi. Oleh sebab itu dalam
essay ini akan dijelaskan bagaimana persepsi kita dan untuk memengaruhi dalam
pengambilan keputusan yang sudah didiskusikan sebelumnya. Pertama kita ketahui
terlebih dahulu apa itu persepsi.
Persepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada
lingkungannya. Hal ini sangat penting dalam sebuah organisasi karena perilaku
orang-orang didasarkan pada persepsi mereka tentang apa realita yang ada, bukan
mengenai realita itu sendri. Lalu apa saja faktor-faktor yang memengaruhi
persepsi. Ada tiga aspek untuk melihat faktor-faktor tersebut, antara lain:
1.
Faktor-faktor
para penilai
§ Sikap
§ Motif
§ Minat
§ Pengalaman
§ Ekspektasi
2.
Faktor-faktor
pada situasi
§ Waktu
§ Latar kerja
§ Latar sosial
3.
Faktor-faktor
pada target
§ Inovasi
§ Pergerakan
§ Suara
§ Ukuran
§ Latar belakang
§ Kesamaan
Berikutnya kita akan beralih pada
konsep persepsi yang paling relevan terhadap perilaku organisasi yaitu persepsi
orang atau bisa dibilang membuat penilaian atas orang lain. yang akan dibahas
di sini adalah teori atribusi serta mengetahui tiga penentunya. Teori
atribusi (attribution theory) adalah sebuah percobaan untuk
menentukan apakah perilaku seorang individu disebabkan dari internal atau
eksternal. Teori ini berusaha menjelaskan bagaimana cara-cara kita menilai terhadap orang lain dengan berbeda,
bergantung pada pengertian yang kita atribusikan paa sebuah perilaku. Penentuan
itu terutama tergantung pada tiga faktor, yaitu perbedaan, konsensus, konsistensi.
Lalu apa saja perbedaan yang disebabkan dari internal maupun eksternal?
Perilaku yang disebabkan
internal adalah yang dipercaya pengamat berbeda dalam kendali perilaku
pribadi dari individu. Perilaku yang disebabkan eksternal adalah apa yang kita bayangkan situasi memaksa
individu untuk melakukannya.
Salah satu penemuan dari
teori atribusi adalah kesalahan atau bias yang mengganggu atribusi. Ketika kita
membuat penilaian terhadap orang lain kita cenderung menganggap remeh faktor
eksternal dan lebih mengunggulan faktor internal individu seseorang atau sering
disebut kesalahan atribusi fundamental (fundamental attribution
error). Orang-orang juga lebih cenderung mengatribusikan informasi amigu
seperti pujian, menerima umpan balik yang positif dan menolak umpan balik yang
negatif, yang dalam hal ini disebut sebagai bias pelayanan diri. Self-serving
bias merupakan kecenderungan individu untuk mengatribusikan kesuksesan
mereka pada faktor-faktor internal seperti usaha, tetapi menyalahkan kegagalan
padafaktor eksternal.
Terakhir
yang akan dibahas yaitu mengenai kreativitas, pengambilan keputusan kreatif,
dan inovasi dalam organisasi.
Meskipun dalam mengambil
keputusan secara rasional dapat memperbaiki keputusan yang diambil, seorang
manajer, pemimpin ataupunpengambil keputusan juga perlu meenggunakan
kreativitasnya dalam mengambil tindakan agar dapat mengahsilkan ide-ide yang
inovatif dan bermanfaat bagi organisasi yang dipimpinnya. Dalam memunculkan
ide-ide yang kreatif juga ada tahap-tahap yang harus ditempuh yaitu model tiga
tahap kreativitas.
Model
tiga tahap kreativitas (three-stage
model of creativity) yaitu proporsi
bahwa kreativitas melibatkan tiga tahap: sebab (potensi kreatif dan lingkungan
kreatif), perilaku kreatif dan hasil kreatif (inovasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar